Your browser is out-of-date.
To get a better experience with our home designs, please download other browsers for free. Just click on the icon!
Banyaknya jenis furniture modern belakangan ini nampaknya tak menyurutkan Duffy, seorang desainer produk asal London, untuk terus berkreasi. Melalui ide-ide liarnya Duffy berhasil menggabungkan segi fungsi dan unsur seni ke dalam setiap produk hasil ciptaannya. Berkat imajinasinya yang tak pernah padam, beberapa hasil kreasi Duffy pun belum lama ini pernah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari berbagai ajang desain internasional. Untuk melihat beberapa produk inovatif yang berhasil dikreasikan oleh pemilik rumah desain Duffy London ini, kami telah mengumpulkan list berikut kepada Anda.
Seperti judulnya, meja panjang ini memang sengaja ditemani kursi yang dikonsep layaknya ayunan. Perpaduan konsep modern dan klasik ini terinspirasi dari salah satu quote seorang peraih nobel sastra George Bernard Shaw, yang berujar bahwa We don't stop playing because we grow old, we grow old because we stop playing.
Ungkapan yang mengajak kita untuk terus bermain sebelum tua inilah yang membuat wujud meja unik ini hadir di pasaran. Seperti yang terlihat pada gambar, meja eksklusif ini berdiri didalam satu rangka khusus yang memiliki tiang penyangga di keempat kakinya.
Tiang ini berguna sebagai penopang rangka setiap bangku ayunan yang mengelilinginya. Selain sebagai tempat meeting, meja yang dapat diletakkan di outdoor maupun di indoor ini juga dapat dijadikan meja makan atau sekedar tempat bersantai bersama teman atau keluarga.
Jika dirinci dari segi materialnya, meja dengan delapan kursi ayunan ini dibekali dengan kayu khusus yang berasal dari batang pohon Walnut dan Oak.
Desain meja ini terinspirasi sebuah deskripsi keadaan yang tergambarkan di sebuah buku Arthur C.Clarke yang berjudul The Sentinel. Buku yang berhasil difilmkan tahun 2001 lalu dengan judul A Space Odyssey itu sangat menggungah para desainer Duffy London untuk merealisasikannya dalam wujud yang nyata.
Yup, seperti yang terlihat pada gambar. Meja unik ini didesain tak sesimetris meja pada umumnya. Karena pada bagian kaki, meja ini seolah terkonsep layaknya bongkahan-bongkahan batu yang hampir runtuh.
Mengambil keunikan perpektif ini, akhirnya ornamen kaki meja berbahan dasar stainless steel tersebut dipadukanlah dengan sebuah kaca lebar diatasnya, agar wujud meja dapat terlihat jelas di furnitur modern ini.
Desain meja ini adalah hasil karya unik lain yang berhasil dikreasikan Christopher Duffy. Unsur balon-balon berbahan dasar logam yang menjadi alasnya tersebut adalah ornamen terpenting yang membuat perspektif melayang seolah nyata pada struktur meja unik ini.
Tak jauh berbeda dengan konsep balon sebelumnya, meja ini juga menawarkan perspektif melayang yang sama, hanya saja menggunakan tema yang berbeda. Dengan mengusung tema karpet terbang, membuat meja bercorak permadani khas persia ini seolah benar-benar terlihat seperti permadani aladin yang sedang melayang di negeri 1001 malam.
Jika dilihat dari gambar ini mungkin Anda hanya mengira bahwa meja ini adalah sebuah meja kecil yang dapat diaplikasikan pada ruang tamu. Namun jika dilihat dari gambar di bawah ini, maka meja ini pun akan terlihat besar dari wujud sebelumnya.
Setelah didirikan seperti ini, meja lipat ini terlihat memiliki tinggi yang proporsional sebagai meja makan. Selain tinggi yang memadai, lebar meja ini pun melebar beberapa centimeter untuk memudahkan pengguna dalam menata lauk pauk dan keperluan makan lainnya di atasnya.
Dengan menggabungkan fungsi alas meja dan kapak, akhirnya meja unik ini berhasil memenangkan sebuah penghargaan desain THE PETA LEVI MEMORIAL BURSARY di tahun 2010. Meja ini menggunakan bahan dasar kayu yang dapat di custom antara walnut dan oak pada bagian alas. Sedangkan bagian kaki-kaki menggunakan kayu solid hickory. Saat ini meja unik ini diperjualbelikan dalam tiga konsep meja, diantaranya meja tamu, meja makan dan meja konsol.
Visualisasi jurang bawah laut terlihat jelas dari meja yang satu ini. Perpaduan warna biru dan krem pada meja ini seolah mewakili wujud samudera dalam dimensi yang kecil.
Selain warna yang menarik, meja ini juga menawarkan sensasi 3D dari lekukan-lekukan map geologi yang berhasil direalisasikan Duffy secara mendetil dalam meja yang dibuat dengan konsep berlapis ini.
