Cara Menghitung Biaya Membangun Rumah Tingkat Minimalis

Yasmin Shafiyyah—Homify Yasmin Shafiyyah—Homify
R House , Atelier BAOU+ Atelier BAOU+ Single family home
Loading admin actions …

Membangun rumah impian yang aman dan nyaman memang menjadi dambaan bagi setiap orang. Tidak hanya nyaman, tampilan bangunan juga menjadi salah satu fokus utama dalam mewujudkan rumah impian. Untuk itu, diperlukan sedikit perjuangan, mulai dari mencari tanah dengan lokasi strategis, menentukan luas bangunan dan tipe rumah yang akan dibangun, desain rumah, hingga memilih material-material berkualitas.

Tidak sampai di situ, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah anggaran pembangunan rumah. Sebelum membangun rumah impian, Anda perlu mengetahui kisaran biaya yang dibutuhkan. Tentu Anda perlu menyesuaikan dengan dana yang ada, bukan? Jika dana yang dimiliki terbatas, tidak perlu memaksakan membangun rumah mewah dan megah. Rumah tingkat minimalis yang cantik dapat menjadi pilihan sebagai rumah idaman.

Lalu, kira-kira apa saja yang perlu diperhatikan saat hendak membangun rumah tingkat minimalis? Dan, bagaimana cara menghitung kisaran biaya yang dibutuhkan? Yuk, simak ulasan di bawah ini dan temukan jawabannya.

Memilih Lokasi Pembangunan Rumah Tingkat Minimalis

Sebelum membangun rumah impian, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari dan memilih lokasi yang strategis. Jangan terburu-buru, lakukanlah survey ke berbagai tempat untuk mendapatkan lokasi terbaik, terutama dari segi wilayah dan harga. Akan lebih baik jika tanah yang Anda beli dekat dengan transportasi umum, rumah sakit, pasar, dan lainnya. Pastikan harga tanah yang akan dibeli sesuai dengan budget Anda.

Menentukan Luas Tanah dan Tipe Rumah Tingkat Minimalis

Setelah menemukan lokasi yang strategis untuk membangun rumah impian, langkah selanjutnya adalah menentukan luas tanah dan bangunan. Misalnya, Anda ingin membangun rumah tingkat minimalis tipe 21/60, berarti Anda memerlukan tanah seluas 60 meter persegi. Berapa dana yang dibutuhkan untuk membeli tanah seluas 60 m²? Tergantung pada lokasi yang Anda pilih. Semakin strategis lokasi tersebut, maka harga yang ditawarkan semakin mahal.

Misalnya, anggap saja Anda menemukan lokasi yang cukup strategis dengan harga tanah Rp2,5 juta per m². Maka biaya yang Anda butuhkan untuk membeli tanah, yakni Rp2,5 juta x 60 = Rp150 juta. Setelah menentukan luas dan tipe bangunan, maka akan memudahkan Anda untuk menghitung anggaran pembangunan rumah tingkat minimalis secara keseluruhan. Mulai dari biaya jasa tukang, material bangunan, dan biaya tidak terduga lain.

Menghitung Luas Bangunan Lantai 1 dan 2

Setelah memutuskan untuk membangun rumah tingkat minimalis tipe 21/60, maka langkah selanjutnya adalah menghitung luas bangunan lantai 1 dan 2. Umumnya, dimensi rumah tipe 21 yakni 3 x 7 m, 5,25 x 4 m, dan 6 x 3,5 m. Jika Anda menginginkan luas bangunan lantai 1 dan 2 seukuran, yakni 6 x 3,5 m, maka total luas bangunan keseluruhan adalah 2 ( 6 x 3,5 m) = 42 m².

Menentukan Sistem Pembayaran Tenaga Tukang

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah sistem pembayaran tenaga tukang dalam membangun rumah tingkat minimalis. Umumnya, ada tiga sistem pembayaran yang berlaku, antara lain sistem harian, borongan jasa, dan borongan penuh. Perhitungan pembayaran ketiga sistem pun berbeda-beda. Biasanya, biaya untuk sistem upah harian sekitar Rp100 – Rp200 ribu per hari.

Sedangkan untuk sistem borongan jasa, biaya yang diperlukan yakni sekitar Rp600 – Rp800 ribu per hari. Nominal tersebut hanya diperuntukkan sebagai biaya jasa saja, sedangkan material bangunan perlu Anda siapkan sendiri. Bagaimana dengan biaya borongan penuh? Tentu membutuhkan biaya yang lebih banyak, yakni biasanya sekitar Rp3 – Rp5 juta per meter persegi. 

Jika Anda memilih sistem upah borongan penuh, maka total biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah tingkat minimalis yakni dengan mengalikan biaya upah dengan luas bangunan. Misalnya, untuk rumah tipe 21/60 dua lantai, total yang diperlukan yakni Rp3 – Rp5 juta x 42 m² = Rp126 – Rp210 juta.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem upah tukang. Jika Anda memilih jasa borongan, maka pembangunan rumah tingkat minimalis akan lebih cepat selesai daripada sistem harian. Namun, dengan sistem harian, akan lebih memungkinkan jika Anda ingin melakukan sedikit perubahan saat pembangunan sudah selesai.

Perhatikan Pembelian Material-Material Bangunan

Yang tidak kalah penting adalah perihal bahan bangunan rumah minimalis. Sebab, material merupakan salah satu bagian pokok dalam sebuah proyek pembangunan yang pengadaannya dapat memakan biaya hingga 1/3 dari total biaya. Jika Anda menggunakan sistem upah tukang harian, maka Anda perlu mempersiapkan material bangunan sendiri. 

Sebelum membeli material bangunan, lakukanlah survei ke beberapa toko bangunan untuk membandingkan harga dan kualitas barang. Pilihlah material bangunan dengan kualitas yang baik sebagai investasi jangka panjang. Akan sangat lebih baik jika harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Namun, jika terasa berat untuk membeli keseluruhan material secara langsung, tidak ada salahnya untuk mencicil sedikit demi sedikit.

Misalnya, membeli material semen terlebih dahulu, lalu disusul pembelian material batu bata, dan material-material bangunan lainnya. 

Perhitungan Biaya Material Berdasarkan Item Pekerjaan

Dalam menentukan material-material bangunan dan harga satuannya, Anda bisa mengonsultasikan kepada para ahli. Tapi, Anda juga dapat menentukan sendiri dengan memerhatikan rincian item pekerjaan berikut ini.

  1. Persiapan, mencakup pembersihan lahan, pendatangan material dan lainnya.
  2. Fondasi, mencakup galian tanah, pemasangan fondasi batu kali, urugan tanah kembali.
  3. Struktur beton bertulang (sloof, kolom, dan balok).
  4. Dinding lantai 1 dan 2, mencakup pemasangan dinding batu bata, plesteran, dan acian.
  5. Rangka atap sekaligus finishing penutup atap.
  6. Plafon
  7. Lantai
  8. Instalasi listrik dan air
  9. Finishing, pengecatan dan perapihan.


Dalam menghitung anggaran material bangunan, Anda perlu mengetahui harga satuan di pasaran lalu mengalikan jumlah material yang dibutuhkan sesuai dengan tipe dan luas bangunan. Rumusnya, volume x harga satuan = harga item pekerjaan. Misalnya, pengerjaan pemasangan batu kali untuk pembangunan rumah tingkat minimalis, terhitung volumenya sebesar 10 m². Adapun harga satuannya sebesar Rp400 ribu. Jadi, total biaya item pekerjaan ini yakni 10 m² x Rp400 ribu = Rp4 juta.

Siapkan Biaya Lain-Lain

Dalam membangun rumah 2 lantai, Anda perlu menyiapkan denah dan juga biaya-biaya tidak terduga sebesar 10% dari total anggaran. Biaya ini dipergunakan apabila ingin menambah atau melakukan perubahan pada bangunan. Misal, membangun taman, menambahkan ornamen, dan lainnya.

Perkiraan biaya membangun rumah minimalis

Lalu, berapa perkiraan biaya membangun rumah bertingkat? Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, perkiraan dana yang dibutuhkan untuk membeli tanah 60 m² yakni Rp150 juta. Adapun biaya borongan penuh, termasuk upah tukang dan material bangunan, yakni berkisar Rp210 juta. Jadi total perkiraan anggaran untuk membangun rumah tingkat minimalis yakni Rp150 juta + Rp210 juta = Rp 360 juta.

Namun perlu diingat, total perkiraan anggaran dan biaya-biaya di atas dapat berubah sewaktu-waktu atau mengalami fluktuasi.

Tips Membangun Rumah Tingkat Minimalis

Agar pembangunan rumah tingkat minimalis berjalan lancar, ada beberapa kiat yang bisa Anda lakukan, yakni sebagai berikut.

1.   Menabung Dana Pembangunan

Agar tidak memberatkan saat membangun, alangkah baiknya jika Anda mempersiapkan anggaran pembangunan dari jauh hari dengan menabung. Hal ini jauh lebih memudahkan dibandingkan harus meminjam uang di bank yang akan memberatkan Anda nantinya.

2. Mencicil Pembelian Material Bangunan

Cara berikutnya adalah dengan mencicil pembelian material bangunan satu per satu. Misalnya, membeli material semen di bulan ini, lalu membeli material batu bata di bulan berikutnya. Dengan mencicil tentu akan memudahkan dibandingkan harus membeli seluruh material secara bersamaan. Setelah material terkumpul, Anda bisa mulai menyisihkan anggaran untuk biaya tukang.

3. Menggunakan Jasa Profesional

Agar dapat membangun rumah impian, tidak ada salahnya menggunakan jasa profesional. Memang memerlukan anggaran khusus, namun hasil yang didapatkan akan menjadi investasi jangka panjang.

Harga bangun rumah 2 lantai

Biaya membangun rumah dengan 2 lantai tentu akan lebih mahal, dibanding biaya membangun rumah 1 lantai. Hal ini karena bahan material yang digunakan juga lebih banyak. Nah, ada 3 cara menghitung biaya membangun rumah 2 lantai:

1.Perhitungan umum

Anda bisa menghitungnya secara kasar dahulu, di mana info didapatkan dari kenalan atau jasa arsitek. Dan Anda juga menghitung kisaran biaya berdasarkan luas bangunan.

Rincian estimasinya:

-Luas bangunan 100 meter persegi sekitar Rp 350 juta hingga Rp 450 juta.

-Luas bangunan 101 – 300 meter persegi sekitar Rp 350 juta hingga Rp 1,2 M.

-Luas bangunan 301 meter persegi sekitar Rp 1 M ke atas .


2.Biaya perhitungan harga satuan

-Anda membuat daftar harga material bangunan yang digunakan.

-Bikin rincian daftar upah tenaga kerja yang digunakan.

 -Rincian material yang dibutuhkan.

-Bikin flow kerja pembangunan rumah 2 lantai.

-Dan bikin perhitungan jumlah harga secara menyeluruh.

Setelah itu buatlah rincian pekerjaan, mulai dari bagian struktur, fondasi, dinding, lantai 1 dan 2, rangka atap, instalasi air dan listrik, plafon, pengecatan, dll.

Jika sudah mengetahui harga satuannya, lalu dikalikan dengan jumlah material yang akan digunakan dalam membangun rumah. Nah, hasil perhitungannya adalah rincian anggaran yang akan Anda gunakan untuk referensi dalam memperkirakan budget yang harus dikeluarkan.


3. Biaya perhitungan kasar

Anda juga bisa menghitung berdasarkan perkiraa biaya kasar dari harga per meter persegi. Misalnya budget yang dibutuhkan adalah Rp 6 juta per meter persegi. Dan Anda memutuskan membangun rumah tipe 60 dengan ukuran 60 meter persegi untuk lantai 1, dan 40 meter persegi untuk lantai 2. Jika ditotal maka luas bangunan menjadi 100 meter persegi.

Lalu, kalikan Rp 6 juta dengan luas bangunan, dengan hasil Rp 600 juta. Itulah perkiraan estimasi biaya membangun rumah 2 lantai tipe 60.

Need help with your home project?
Get in touch!

Highlights from our magazine